Pantai Parangtritis

Diposkan oleh Eksotis Indonesia

Pantai Parangtritis

Siapa yang tak mengenal pantai Parangtritis? Hampir setiap wisatawan yang berkunjung ke kota Yogyakarta akan menyempatkan diri menikmati keindahan pantai Parangtritis yang berada di kabupaten Bantul. Pantai Parangtritis rasanya pantai dengan wisata yang cukup lengkap. Wisata alam (natural) yang berupa pemandangan alam pantai dengan latar belakang perbukitan batu gamping di arah tenggara, serta gumuk pasir (sand dune).

Wisata budaya (cultural) yang dikaitkan dengan legenda ratu pantai selatan dimana pengunjung tak diperbolehkan memakai baju warna hijau jika berkunjung di pantai ini. Selain itu di deretan pantai Parangtritis juga terdapat obyek wisata budaya “Watu Gilang,” yang menurut legenda merupakan pertemuan antara panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul, di tempat ini biasanya setiap tahun diadakan upacara Labuhan. Di sebelah utara dari Batu gilang ini terdapat perbukitan. Di atas bukit Sentara ini terdapat makam Syeh Belabelu seorang keluarga raja Majapahit sebagai ulama penyebar agama Islam dan makam Syeh Maulana Maghribi seorang saudagar dari Arab dan sekaligus penyebar agama Islam. Biasanya untuk hari-hari tertentu tempat ini ramai dikunjungi oleh orang. Cerita tentang kedua Syeh yang di makamkan di tempat itu dapat kita dengar langsung dari masyarakat sekitar pantai.

Pantai Parangtritis memang tak lepas dengan warisan budaya yang diwariskan turun temurun. Warisan budaya yang diwariskan secara turun temurun ini baik upacara, mitos, cerita dan tempat-tempat yang dianggap sakral seperti watu gilang bisa dijadikan sebuah paket wisata budaya. Selain pengunjungi dapat menikmati keindahan pantai, pengunjung juga mendapatkan pengetahuan tentang budaya dan obyek wisata lain selain pantai.

Selain menghadirkan wisata alami maupun budaya, nampaknya pantai Parangtritis juga mempunyai potensi menjadikan wisata edukasi bagi para pengunjung. Pantai Parangtritis terkenal dengan gumuk pasirnya yang bertipe bulan sabit (barchan), yang merupakan satu-satunya bentukan gumuk pasir yang ada di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Gumuk pasir ini terjadi dari pasir hitam yang terbawa ke laut selatan oleh sungai Progo dan sungai Opak. Kedua sungai ini membawa material hasil letusan dari gunung Merapi. Pasir hitam ini terendapkan di muka muara sungai. Oleh kombinasi ombak yang kuat dan arus laut serta angin yang cukup kuat, terbentuklah gumuk-gumuk pasir.

Wisata edukasi lainnya selain gumuk pasir adalah adanya aliran lava yang tersingkap. Lava ini termasuk dalam kegiatan vulkanik pertama di pulau Jawa, yakni akhir Oligosen/awal Miosen. Singkapan lava yang terlihat di permukaan di daerah Parangkusumo terdapat dua bagian yang sebenarnya bagian bawahnya menyambung sebagai aliran. Di bagian utara terdapat singkapan lava yang cukup besar dan bagian selatannya dua buah sikapan kecil yang muncul di permukaan yang di sebut dengan Watu gilang. Watu gilang ini sudah dipagari dan dijadikan tempat yang namanya Cepuri Parangkusumo. Makanya dua buah batu yang diceritakan sebagai tempat bertemunya panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul tak dapat diangkat dan dipindahkan karena merupakan singkapan dari aliran lava yang memanjang.

Wisata edukasi lainnya yaitu terdapat mata air panas yang terdapat di tepi jalan Parangkusumo dan Parangtritis yang disebut Parangwedang. Air dari mata air ini hangat dan konsentrasi kimianya tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya sesar, dimana air tanah dalam yang berasal dari pegununugan disebelah timurnya mendapat panas bumi.

Jadi jika selama ini kita hanya menikmati keindahan alam saja di pantai Parangtritis, nampaknya perlu sekali-kali mencoba menikmati keindahan pantai Parangtritis dari wisata budaya dan wisata edukasinya.









View Larger Map

Sumber: http://wisata.kompasiana.com

1 Response to "Pantai Parangtritis"

Leave A Reply